Taufiequrachman Ruki

Pendekar Korupsi Kembali jadi Politisi

Taufik Ruki, begitu dia akrab disapa. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2003-2007 ini berharap dapat menyumbangkan pemikirannya saat duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah. Terutama pemikiran dalam pemberantasan korupsi di daerah.

"Sebaiknya para anggota DPD tidak berdomisili di Jakarta, lebih baik di daerah untuk bisa melakukan pemantauan," kata Ruki kepada VIVAnews.

Pria asli Banten yang lahir pada 18 Mei 1946 ini memulai karir sebagai perwira kepolisian. Pada tahun 1970–1971 menjabat Komandan Peleton Taruna Akpol. Namun pada 1992, Ruki memutuskan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi TNI/Polri. Ruki menjadi anggota dewan hingga 2001.

Setelah itu, pada 2003 DPR memilih Ruki menjadi anggota Komisi Pemberantasan Korupsi yang kemudian Ruki terpilih menjadi ketuanya. Bersama Amien Sunaryadi, Sjahruddin Rasul, Tumpak Hatorangan Panggabean, dan Erry Riyana Hardjapamekas bahu membahu membangun KPK.

Namun, Ruki tidak melanjutkan karirnya di KPK. Dia kemudian dipilih untuk menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama PT Krakatau Steel. Namun, tak berselang lama, Ruki memutuskan untuk kembali ke Gedung DPR. Kali ini sebagai anggota DPD dari Banten.

"Saya ingin masuk dalam DPD itu dalam rangka supaya bisa menentukan apa sebenarnya tugas yang mesti dilakukan DPD itu," ujarnya.

Suami dari Atti Risaltri Suriagunawan ini merasa dengan menjadi anggota DPD akan menjaga indepedensi dalam melihat kasus korupsi. Maka, lanjut Ruki, anggota DPD bakal lebih obyektif dalam mengawasi suatu anggaran dan bagaimana dipertanggungjawabkan.

"Saya sering melihat gubernur tidak sinkron dengan bupatinya dalam membangun. Di satu titik si gubernur mau bangun A tapi si bupati maunya bangun B di situ. Saya berharap, bisa mensinkronkan itu," ujarnya.

Sesuai laporan harta kekayaan penyelenggara negara KPK, kekayaan Ruki per 5 Juni 2008 senilai Rp 956.953.145 dan US$ 10.000. Ruki memiliki tanah seluas 632 meter persegi dengan Nilai jual objek pajaknya Rp 595 juta. Ruki juga memiliki dua mobil dengan harga total Rp 585 juta.

Isi Ramalan Prabu Jayabaya yang Sebut Cerminkan Pemimpin Indonesia
Lee Mijoo Lovelyz.

Plot Twist, Lee Mijoo Jalin Asmara dengan Pesepakbola Top Song Bum-keun

Biz Enter melaporkan Lee Mijoo mengunjungi Jepang untuk bertemu dengan Song Bum-keun yang saat ini sedang merumput di salah satu klub sepakbola di Jepang, Shonan Bellmare

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024