Distribusi Logistik Pemilu 2009

TNI: Tidak Ada Bantuan yang Gratis

VIVAnews - Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu distribusi logistik dalam pelaksanaan Pemilu 2009 hingga ke pelosok daerah. Tetapi, TNI tetap membutuhkan dana taktis untuk membantu tugas Komisi Pemilihan Umum.

"Tapi tidak ada bantuan yang gratis. Angkutan umum juga harus bayar, berarti kepada TNI harus dipenuhi. Perhitungannya harus tetap ada," ujar Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 20 Januari 2009.

Pernyataan ini terkait permohonan tambahan dana Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Juwono sudah menemui Sri Mulyani yang membahas soal penambahan anggaran bagi Departemen Pertahanan untuk mendukung kinerja TNI memasuki momen Pemilihan Umum 2009.

"TNI akan membantu pendistribusikan logistik pemilu ke daerah yang lebih rendah, dan tidak memungkinkan menggunakan transportasi umum," ujar Sagom.

Dana yang diajukan Departemen Pertahanan itu sebesar Rp 460 miliar. Pengajuan penambahan anggaran itu bertujuan untuk mendukung tugas-tugas minimum TNI, terutama menjelang Pemilu.

Pada Selasa, 13 Januari 2009, Juwono mengatakan, anggaran yang diterima Departemen Pertahanan pada 2008 sebesar Rp 36 triliun. Jumlah itu belum termasuk pemotongan 10 persen. Juwono mengakui, pertahanan bukanlah prioritas utama pemerintah. Sebab, alokasi APBN terbesar adalah untuk bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat, sementara untuk Kementrian Politik, Hukum, dan HAM hanya 20 persen.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024