Investor RI, Antara Uang Tunai dan Properti

VIVAnews - Apa yang menjadi pilihan investasi orang Indonesia saat ini? Sama seperti halnya investor lain di kawasan Asia, investor Indonesia ternyata lebih memilih investasi berisiko rendah.

Data itu terlihat dari survei yang dilakukan ING tentang persepsi investor pada triwulan IV 2008. Dalam hasil survei yang diterima VIVAnews, Selasa 20 Januari 2009, disebutkan sejumlah besar investor Indonesia lebih memilih uang tunai sebagai pilihan produk investasi mereka. Pilihan terhadap uang tunai menempati porsi teratas, disusul properti.

Dijelaskan Presiden Direktur ING Indonesia Robert Scholen, sebanyak 98 persen investor Indonesia berinvestasi dalam bentuk uang tunai atau deposit pada triwulan IV 2008. Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebanyak 95 persen.

Sementara sebanyak  88 persen investor Indonesia memilih berinvestasi di sektor properti. Investor Indonesia merupakan yang paling optimistis di Asia mengenai harga properti. Mereka melihat bahwa harga properti akan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 4,4 persen pada triwulan pertama 2009.

"Secara garis besar, berinvestasi dalam bentuk uang tunai bukanlah keputusan investasi yang tepat. Uang tunai yang terus ditahan akan mengalami penurunan nilai dalam jangka panjang akibat banyaknya aksi pendanaan yang dilakukan oleh pemerintah untuk perekonomian nasional," kata Robert.

ING menyarankan investor untuk melihat rencana investasi yang mencakup portofolio aset riil, seperti sektor properti. Melalui portofolio aset riil, investasi mereka akan bertumbuh sesuai dengan risiko yang dihadapi.

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra memastikan langsung ke lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Tap (PLTU) Suralaya yang menjadi backbone kelistrikan Jawa Bali.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Sepanjang 2023 carbon trading PLN IP telah mencapai 2.428.203 ton CO2, dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024