Konser di Malaysia

Rihanna Dituding Danai Israel

VIVAnews - Rihanna disebut-sebut turut berkontribusi menyumbang dana agresi Israel ke Gaza, Palestina. Tuduhan itu dilayangkan oleh Partai Islam Konservatif Malaysia, PAS.

VIVAnews kutip dari AFP, Rabu 21 Januari 2009, konser Nona 'Umbrella' terancam dicekal di Malaysia. Para pembeli tiket konser Rihanna disinyalir memberi kontribusi. Memindahkan aliran dana mata uang lokal Malaysia ke Negeri Paman Sam.

"Disadari atau tidak oleh Rihanna, kami tahu pajak yang Ia bayarkan turut berkontribusi dalam perang di Gaza," tutur Kamaruzaman Mohamad, anggota sayap kanan PAS.

PAS dikenal rajin melayangkan protes keras terhadap segala hal yang berbau Amerika Serikat. Mereka menuduh Negeri Obama itu ikut mendukung  Israel.

Rihanna yang sedianya bakal tampil 13 Februari mendatang, tampak harus mengatasi sejumlah sentimen yang menyertai tur musiknya di negeri Jiran tersebut.

Selain tudingan itu, masih ada satu tudingan lain dari PAS. Kamaruzaman bilang, konser yang merupakan rangkaian dari tur Asia Rihanna bertajuk, 'Good Girl Gone Bad' itu adalah bentuk penghinaan. Rihanna dianggap meremehkan artis-artis lokal Malaysia.

Konser tersebut sama saja dengan penghinaan terhadap Budaya Timur. Kekasih rapper Chris Brown tersebut kerap tampil dalam balutan busana terlalu seksi.

Oleh semua sebab itu, pihak yang sudah memberikan izin diadakannya konser tersebut diminta menolak konser artis 20 tahun itu. Sementara sponsor konser Rihanna telah menyatakan, penyanyi kelahiran Barbados tersebut telah setuju untuk mematuhi semua regulasi yang berlaku di Malaysia.

Sebelum Rihanna, Beyonce pernah membatalkan konser di Negeri Jiran 2008 lalu. Sementara Gwen Stefani berani ambil risiko dengan memilih kostum serba tertutup.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024