Rupiah Melemah

Boediono: Kita Nggak Bisa Melawan Global

VIVAnews - Bank Indonesia mengakui pelemahan rupiah dalam beberapa terakhir ini tidak terlepas dari pengaruh ekonomi global. Untuk itu bank sentral akan terus memelihara likuiditas  valuta asing untuk menjaga rupiah.

"Yang lain juga, termasuk mata uang kita. Tapi kita (BI) selalu di pasar, kita pelihara dengan likuiditas yang pas. Dengan demikian kita nanti mengikuti arus global. Nggak bisa kita melawan," kata Gubernur Bank Indonesia Boediono di Gedung Depkeu, Jakarta, kamis 22 Januari 2009.

Rupiah  pukul 12.12 WIB pada indeks mata uang Bloomberg berada di posisi 11.215/US$. Sedangkan kurs tengah mata uang asing di BI tercatat 11.211/US$. Angka ini menguat dibandingkan sehari sebelumnya. Pergerakan rupiah ini, kata Boediono, karena dipengaruhi kondisi global.

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Bukan Akibat Turunnya FDI

Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom menepis melemahnya rupiah akibat menurunnya investasi asing langsung (foreign direct invesment/FDI)di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Diakui Miranda, dari hasil pembukuan dan balance sheet perusahaan terlihat secara transparan ternyata besaran kerugiannya masih lebih jelek dari estimasi yang sudah lebih jelek dari sebelumnya. "Jadi itu adalah reaksi yang tidak bisa dihindarkan ketika melihat daya yang lebih jelek dari perkiraan awalnya. Tentu BI akan menilai dampaknya tidak terlalu besar pada kita. Karena perusahan Indonesia tidak terekspos seperti bank-bank di luar negeri," kata Miranda.

Saat ditanya, apakah itu berarti koreksi terhadap rupiah masih terjadi, Miranda mengatakan, "Saya harap bahwa itu akan kembali ke fundamentalnya.Karena secara fundamental, masalah rupiah lebih dipengaruhi demand tapi kadang juga dipengaruhi persepsi general. Kalau dana asing ilang maka dampaknya tidak terlau besar ke rupiah."

Miranda juga menyampaikan saat ini dana-dana panas (hot money) sudah banyak yang masuk ke Indonesia. "Sebagian ke SBI dan sebagian ke SUN," katanya.

Dalam lelang SBI yang dilakukan Bank Indonesia pekan ini, terserap dana Rp 4 triliun. Angka ini, kata Boediono sudah sesuai target.

Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024