Gandeng Sriwijaya Air

Bakrie Telecom Targetkan Pendapatan Naik 20%

VIVAnews - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menargetkan pendapatan (revenue) meningkat pada tahun ini, seiring kerja sama perseroan dengan maskapai Sriwijaya Air.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Kerja sama yang dijalin Bakrie Telecom dengan Sriwijaya Air menyangkut program peluncuran kartu isi ulang (top up) Esia senilai Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Pelanggan Esia yang membeli voucher isi ulang akan mendapatkan diskon sebesar 20 persen untuk penumpang utama (basic fare) tiket Sriwijaya Air dari Jakarta ke seluruh Indonesia.

Untuk mendapatkan diskon tersebut, pelanggan nantinya bisa menukarkan voucher isi ulang di kantor cabang resmi Sriwijaya Air di Jakarta.

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia

"Dengan kerjasama ini, Bakrie Telecom menargetkan pendapatan dari segmen pelanggan pengguna top up itu naik rata-rata 15-20 persen," kata Vice President Customer Relation Manangement Bakrie Telecom Doni M Purwana dalam penerbangan Jakarta-Batam, Jumat 23 Januari 2009.

Executive Vice President Marketing Product and Customer Relation Manangement Ridzki Kramadibrata menuturkan, untuk program yang berlangsung sejak 1 Januari 2009 sampai akhir Juni 2009 itu, perseroan akan menerbitkan 200 ribu unit top up Rp 50.000 dan 100 ribu unit top up Rp 100 ribu.

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Dari jangka waktu sekitar enam bulan itu, kata dia, perseroan berharap bisa menambah jumlah pelanggan baru. "Kita berharap dengan adanya program ini, pelanggan mau pindah dari segmen Rp 10.000-an," kata Ridzki.

Wakil Presiden Direktur Bakrie Telecom Erik Meijer dalam keterangan tertulisnya menambahkan, program ini merupakan wujud terima kasih perseroan kepada pelanggan. "Setelah nelpon, manan minum dan wisata hemat di berbagai tempat menarik, kini pelanggan kami juga bisa terbang hemat," kata Erik.

Program ini, kata Erik diluncurkan untuk menghadapi persaingan ketat di antara operator telekomunikasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya