Indonesia Kewalahan Penuhi Tenaga Kesehatan

VIVAnews - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengaku kewalahan memenuhi permintaan TKI kesehatan di luar negeri. Pasalnya, kebutuhan tenaga formal bidang kesehatan itu sangat besar.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengatakan, permintaan beberapa negara akan tenaga kesehatan mencapai jutaan orang. Jepang merupakan salah satu negara yang meminta tenaga kerja kesehatan, khususnya perawat dan pengasuh usia lanjut (careworkers).

"Hingga 2015, kebutuhan tenaga kerja kesehatan di Jepang mencapai 600 ribu orang," katanya pada penandatangan nota kerja sama BNP2TKI dengan lembaga pendidikan kesehatan di Gedung BNP2TKI Jakarta, Jumat, 23 Januari 2009.

Menurut Jumhur, dari kebutuhan tersebut, pemerintah sudah menjalin kontrak menempatkan 1.000 tenaga kesehatan di Jepang dalam dua tahun ini. "Kita baru memenuhi 208 tenaga perawat, tapi tahun ini diharapkan sudah terpenuhi sisanya sebanyak 792 orang," ujarnya.

Dia menambahkan, permintaan tenaga kesehatan juga datang dari beberapa negara seperti Hong Kong, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kuwait, dan Yordania. "Secara keseluruhan, jumlah kebutuhan tenaga kesehatan dunia mencapai sekitar tiga juta orang hingga 2015," kata Jumhur.

7 Destinasi Lokasi Syuting Film dengan Budget Besar yang Wajib Dikunjungi di Dunia

Jumhur mengatakan, kerja sama dengan lembaga pendidikan akan meningkatkan kualitas tenaga kerja seperti penguasaan bahasa asing. Sebab, kualitas tenaga kerja Indonesia dalam hal bahasa, masih kalah dengan negara penghasil tenaga kerja terdidik seperti Filipina dan India.

"Keterampilan mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja seprofesi mereka," ujar Jumhur.

bendera LGBTQ

Dominica Court Lifts Same-sex Relationship Ban

Dominica's High Court has lifted a ban on consensual same-sex relations in the Caribbean island nation.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024