Iklan Partai Demokrat Tak Terlalu Mendidik

VIVAnews - Iklan Partai Demokrat yang memuji langkah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak menuai kritik. Iklan tersebut dinilai tidak mendidik secara intelektual.

"Kenapa ketika BBM naik dijelaskan latar belakangnya tapi ketika diturunkan tidak dijelaskan latar belakang internasionalnya," kata pengamat dari Charta Politika, Bima Arya, usai sebuah diskusi di restoran Warung Daun, Jalan Cikini, Jakarta, Sabtu 24 Januari 2009.

Menurut Bima, sebuah iklan itu harus memenuhi tiga aspek, yakni kreativitas, realitas, dan intelektualitas. Untuk kreativitas, lanjut Bima, sebuah iklan harus bisa memberikan pengalaman baru dan menyodorkan prestasi yang dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang. Sebuah iklan, juga harus menunjukkan realitas politiknya.

"Kalau (Partai) Demokrat mengklaim bahwa penurunan harga BBM itu hasil pencapaian dia, realitasnya kan tidak seperti itu, karena pemerintah ini dibangun atas dasar koalisi," jelasnya.

Bima menjelaskan, sebuah iklan juga harus dapat mencerahkan dan mendidik. Iklan tersebut, dinilai justru tidak terlalu mendidik. "Dia mengklaim prestasi yang bukan prestasi dia saja tapi koalisi, artinya dalam iklan ini mereka membangun persepsi bahwa mereka saja yang paling andil," jelasnya.

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun saat memberikan keterangan pers Jendral TNI bintang dua gadungan.(B.S.Putra/VIVA)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024