Fatwa Golput Bukan Solusi

VIVAnews – Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maluku Tengah, Mohamad Tadi Salambassy, mengatakan masyarakat pemilih di Indonesia telah memiliki kesadaran politik. Karena itu, kata dia, fatwa haram bagi golongan putih, tidak akan menjadi alasan apakah ikut serta pemilihan umum atau tidak.

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

“Masyarakat sudah lebih pintar. Produk apapun itu tidak akan mempengaruhi mereka,” kata calon legislatif daerah pemilihan tiga Maluku Utara itu kepada VIVAnews menjelang pembukaan Rapat Kerja Nasional PDIP di The Hotel Sunan, Jalan Ahmad Yani, Solo, Jawa Tengah, Selasa 27 Januari 2009.

Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa yang mewajibkan umat Islam di Indonesia untuk menggunakan hak pilih di pemilu 2009. Dengan demikian, bila masyarakat Islam tidak ikut memilih atau golput, dia dianggap berbuat dosa.

Kemungkinan yang Bakal Terjadi Kalau Indonesia tak Dijajah

Salambassy mengatakan optimis pemilih di Indonesia tidak akan golput. Karena, kata dia, masyarakat sudah memahami pentingnya ikut serta memberikan hak suara di pemilihan umum.

Menurut Salambassy, Maluku Tengah merupakan contoh. Tingkat pemilih di sana, kata dia, sangat tinggi. Itu terjadi, antara lain, karena pendidikan yang diberikan partai kepada masyarakat.

Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur
Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024