Perdagangan Manusia

"Yang Dijual dan Diselundupkan Itu Korban"

VIVAnews - Polisi membongkar sindikat perdagangan manusia yang menggunakan modus kekerasan di Entikong. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian, Komisaris Jenderal Susno Duadji menegaskan korban tak boleh dihukum.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

"Orang yang dijual dan diselundupkan itu korban," kata dia di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojono, Jakarta, Selasa 27 Februari 2009. Para korban, kata Susno, justru harus dibantu.

Pada 6 Juni 2008, seorang siswi SMP Lampung, sebut saja Susan, diculik lima laki-laki. Para penculik menggunakan kedok topeng saat beraksi. Korban dibius dan dibawa ke Jakarta.

Sehari kemudian, korban bersama tiga orang perempuan korban lainnya dari Jawa Barat yakni Helmi, Ana dan Bunda diterbangkan ke Pontianak. Para korban lantas dijemput oleh salah satu anggota sindikat, Kamseng. Pada 8 Juni 2008, keempat korban dibawa ke Tebedu, Malaysia secara ilegal.

Empat korban itu langsung dipekerjakan sebagai pelayan seks secara paksa di suatu tempat bernama Cong Ling Pa, Kuching, Malaysia. Menderita selama dua bulan, para korban melarikan diri dan bertemu dengan konsulat Indonesia di sana. Akhirnya, pada 21 Agustus 2008, keempat korban dipulangkan ke Indonesia melalui Entikong.

Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024

Korbanpun tak tinggal diam, Susan melapor ke polisi. Dua tersangka ditangkap, lainnya buron.

Menurut informasi, Susan dan kawan-kawan sempat diinapkan di warung makan sekaligus penginapan yang terletak persis di sebelah Kantor Koramil Entikong dan 200 meter markas Batalyon Lintas Batas. Terkait soal dugaan keterlibatan oknum tentara, Susno tak mau berkomentar. "Itu jadi pemeriksaan, yang masing-masing punya atasannya langsung," kata Susno.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merasa sangat khawatir tentang demonstrasi atau protes yang mendukung Palestina yang merebak di kampus-kampus Amerika Serikat

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024