Persepsi dan Ekspektasi Pemilih

Survei dilakukan oleh Reform Institute secara nasional pada bulan November-Desember 2008. Jumlah sampel sebanyak 2500 orang dengan tingkat kepercayaan 95%. Sampel yang dipilih berdasarkan proporsi jumlah penduduk di provinsi tersebut dan proporsi jenis kelamin.

Dari hasil survey, elektibilitas Partai Demokrat masih mengalami peningkatan, yaitu sebesar 26,36 persen sementara PDIP 17,8 persen dan Partai Golkar 14,16 persen.

Partai Gerindra juga mengalami peningkatan elektibilitas dari 0,08 persen pada survey Juli-Juli pada urutan ke 28 menjadi 6,56 persen pada urutan ke-4. Kecuali itu, Partai Hanura yang sebelumya pada posisi ke-8 (0,78 persen), naik ke posisi 6 (3,92 persen).

Peningkatan elektibilitas kedua partai tersebut menyebabkan penurunan partai-partai lainnya, misalnya PKS mengalami penurunan ke urutan ke-5 (5,16 persen), PAN ke urutan 7 (3 persen), PPP ke urutan 8 (2,1 persen) dan PKB ke urutan 9 (2 persen).

Dalam survey ini, hasil secara statistikia menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan pilihannya 'bisa berubah' masih cukup tinggi, yaitu sebesar 50,11 persen. Tabel pada halaman ini bankan menginformasikan jumlah pemilih Demokrat yang menyatakan pilihannya 'bisa berubah' mencapai 47,5 persen. Kenyataan ini bukan hanya milik Demokrat. Partai lainnya, bahkan PKS yang dikenal pemilihnya  paling ideologis menghadapi persoalan yang sama; jumlah mereka yang menyatakan pilihannya 'masih bisa berubah' sangat besar.

Loyalitas  masyarakat yang paling tinggi adalah pemilih dari partai PBR (82,76 persen), PDIP (68,87 persen), PKS (66,29 persen), Demokrat (58,70 persen), PDS (57,14 persen), dan Golkar (55,81 persen). Temuan dalam survey ini, besarnya swing voters. hal ini akan mengakibatkan fluktuasi dalam elektibilitas partai-partai, yang tergantung dari sentimen politik masyarakat.
Masyarakat memiliki perspektif politik dalam ekspektasi akan koalisi partai-partai. Pemilih Partai Demokrat berekspektasi bahwa partainya akan berkoalisi dengan Partai Golkar (30 persen), PDIP (13,96 persen), PKS (11 persen), dan PAN (5,6 persen).

Pemilih PDIP berekpektasi agar partainya berkoalisi dengan  Partai Golkar (26,74 persen), Demokrat (13,48 persen), PKB (7,42 persen) dan Gerindra (5,8 persen).

Pemilih Partai Golkar berekspektasi agar partainya berkoalisi dengan Partai Demokrat (38,14 persen), PDIP (15,54 persen), Hanura (5,65 persen) dan Gerindra 4,52 (persen).

Pemilih Partai PKS berekspektasi agar partainya berkoalisi dengan Partai Demokrat (29,46 persen), PAN (18,6 persen), Golkar (9,30 persen) dan PDIP (6,20 persen).

Pemilih Partai Golkar berekspektasi agar partainya berkoalisi Partai Gerindra adalah dengan Partai Golkar (21,95 persen), PAN (12,2 persen), Partai Demokrat (12,2 persen) dan Partai Hanura (8,5 persen).

Temuan ini menunjukkan bahwa Partai Golkar merupakan partai yang paling diekspektasikan sebagai pasangan koalisi oleh pemilih Demokrat maupun PDIP. Kecuali itu, pemilih Partai Golkar sendiri berekspektasi agar partainya berkoalisi dengan Partai Demokrat.

Temuan ini juga mengindikasikan bahwa Partai Golkar merupakan partai yang paling diekspektasikan oleh pemilih partai lainnya dalam koalisi, sementara PDIP yang sangat tidak diekspektasikan oleh pemilih partai lain dalam koalisi, sebab hanya dua partai yang pemilihnya berekspektasi tinggi, yaitu PPP dan PKB.

Bagi partai-partai papan tengah (Hanura, PAN, PPP, PKB dan PBR) dihasilkan temuan bahwa gagasan untuk membentuk koalisi poros tengah tampaknya mendapat sambutan tidak terlalu besar hanya 38%.

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?

Data lengkap dapat  diklik attachment (Persepsi dan Ekspektasi Pemilih terhadap Parpol).

Mazda EZ-6

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024

Changan Mazda Automobile Corporation Ltd yang merupakan perusahaan patungan antara Mazda Motor Corporation dan Chongqing Changan Automobile, meramaikan pameran Auto China

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024