BI: Rupiah Tertekan, Itu Biasa

VIVAnews - Bank Indonesia menganggap tekanan terhadap rupiah yang terjadi belakangan sebagai hal yang wajar. Apalagi kondisi regional juga tidak menguntungkan.

"Kalau hari ini terjadi (tekanan), itu berlaku secara umum. Artinya bukan hanya rupiah, tapi di regional juga mengalami tekanan. Ini hal yang biasa," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya di Jakarta, Jumat 30 Januari 2009.

Meski begitu, Budi meyakinkan bank sentral selalu berada di pasar untuk menjaga volatilitas mata uang ini. "Pada saat bicara volatilitas itu harus kita minimalkan impact-nya pada dunia usaha dan perekonomian. BI menjaga volatilitas dalam hal agar bullish ekspektasi positif terhadap rupiah makin membuat rupiah menguat," kata dia. Itu sama artinya pada saat bearish, di mana ada sentimen negatif terhadap rupiah.

"Jadi BI akan senantiasa ada di pasar menjaga volatilitas rupiah sedemikian rupa agar tidak memberikan tekanan kepada dunia usaha maupun kepada rupiah," katanya.

Data indeks mata uang Bloomberg pukul 13.35 WIB menunjukkan rupiah di posisi 11.360/US$. Sedangkan kurs tengah uang asing Bank Indonesia, rupiah menyentuh 11.355/US$, jauh melemah dibandingkan sehari sebelumnya di posisi Rp 11.330/US$.

Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng

Baliho Bertebaran Dimana-mana, Kapolda Irjen Luthfi Bantah Ancang-ancang Pilgub Jateng

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi merespons balihonya yang bertebaran di sejumlah titik di Jawa Tengah, yang dikaitkan dengan ancang-ancang di Pilkada Jateng

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024