Atasi Krisis, Asia Harus Lebih Konsumtif

VIVAnews - Negara-negara di Asia harus saling menjaga dalam menghadapi krisis global. Setiap negara harus menghindari kebijakan yang saling bertentangan. Tidak hanya itu, untuk mendongkrak pertumbuhan, Asia juga harus lebih konsumtif.

Pernyataan ini disampaikan Dekan Asian Development Bank Institute, Jepang, Prof Masahiro Kawai dalam acara The Global Financial Crisis: Prospects, Challenges and Responses from ASEAN and East Asia di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat 30 Januari 2009.

Kawai jugamengatakan Asia membutuhkan suatu forum untuk mengatasi gejolak krisis. Forum ini diusulkan berupa 'Asian Financial Stability Forum'. Menurutnya forum ini dianggap penting untuk mengkoordinasikan tindakan apa yang harus diambil dalam meminimalisasi dampak krisis. Karena kondisi krisis global saat ini tidak hanya bisa diatasi oleh satu negara.

Ia memaparkan forum ini dibentuk sebagai model pengatur untuk mendorong, pengembangan keuangan regional, penyatuan, koordinasi dan juga memonitor wilayah regional. Karena menurutnya, penyelesaian krisis ini hanya bisa dengan mengendalikan kelebihan dan kekurangan dari setiap negara yang ada.

"China misalnya, mereka sudah terbiasa mengeskpor banyak produk ke Amerika, namun pasarnya kini turun sebesar 5 persen GDP," ujarnya. Dengan kondisi ini maka diupayakan ada penyelesaian di wilayah Asia secara internal.

Menurut Kawai, Amerika dan Eropa tahun ini tidak bisa diharapkan sebagai pasar produk Asia. Banyak lembaga dunia terus merevisi pertumbuhan mereka yang negatif.

"Asia meski terkena imbas krisis, namun pertumbuhannya masih positif. Asia hanya perlu sedikit berubah dari pemroduksi menjadi Asia yang konsumtif," katanya.

Rekomendasi ini hanya bisa dilakukan jika ada kerjasama antarnegara di Asia. "Sebagai respon krisis setiap negara harus menghindari kebijakan yang bertentangan dengan negara tetangga," ucapnya. Kawai menyebut hal itu sebagai 'Policy Coordination'.

Kawai tidak berharap antarnegara ada pelarangan impor, dan model kebijakan promosi ekspor yang tidak sinergi dengan negara lainnya. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia saat ini hanya bergantung pada kemampuan Asia.

Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengklaim bahwa seluruh DPW dan DPD PAN seluruh Indonesia meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali memimpin PAN. Hal itu di

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024