VIVAnews – Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Tjahjo Kumolo, mengatakan kapasitas gedung dewan hanya untuk 550 orang, namun kini digunakan lebih dari 1.500 orang.
“Jadi, sudah tidak representatif lagi,” kata Tjahjo di gedung Parlemen, Senayan, Selasa 3 Pebruari 2009.
Itu terkait pembahasan Rapat konsultasi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan fraksi, Senin 2 Pebruari 2009 yang rencananya merombak gedung parlemen. Pertimbangannya, antara lain, adanya penambahan anggota dan staf baru dewan.
Tjahjo juga mengatakan dari segi keamanan, gedung dewan tidak aman. Dia menyontohkan tidak tersedianya pintu alternatif bila terjadi kebakaran di dalam gedung.
Tjahjo mendukung rencana renovasi gedung. Namun, kata dia, itu semua harus dibahas serius dan cermat. Dengan demikian, tidak terjadi pemborosan anggaran. “Jangan sampai boros,” kata dia.
Dia mengingatkan dalam renovasi yang penting mengutamakan sisi keamanan dan fungsi gedung. Tjahjo tidak setuju bila prinsip pembangunan gedung baru ini semata-mata untuk menonjolkan kemewahan.
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
