Gerakan Asal Bukan 'S'

Presiden Tegaskan TNI/Polri Netral di Pemilu

VIVAnews – Andi Mallarangeng, juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan pernyataan Kepala Negara tentang munculnya gerakan ABS (Asal Bukan calon presiden berinisial ‘S’), sebenarnya bertujuan untuk menegaskan netralitas posisi TNI/Polri di pemilihan umum.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

“Yang memungkinkan demokratisasi di Indonesia berjalan lebih maju, salah satu unsurnya adalah netralitas TNI/Polri dalam kegiatan politik praktis,” kata Andi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 3 Pebruari 2009.

Sebelumnya Yudhoyono menyebut terdapat petinggi di lingkungan Angkatan Darat yang memobilisasi pembentukan tim sukses. Mereka juga menyebut ABS, asal bukan capres 'S'. Pernyataan itu kemudian memantik polemik.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Andi mengatakan Yudhoyono pernah aktif di TNI, bahkan ikut merumuskan cetak biru redormasi TNI/Polri. Karena itu, kata dia, Yudhoyono tahu betul karakter pejabat di lembaga itu.

“Nah, lima tahun lalu sudah rahasia umum, pemilu 2004, ada anggota TNI/Polri aktif yang melanggar netralitas itu,” kata Andi,

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

Namun, kata Andi, sekarang Yudhoyono telah menanggap pelanggaran netralitas itu selesai.  Selanjutnya, Presiden berharap tidak terulang lagi di pemilu 2009.

Sandra Dewi dan Suaminya, Harvey Moeis

Wawancara Lawasnya Jadi Sorotan, Sandra Dewi Ogah Disebut Hidup Bak di Negeri Dongeng

Kehidupan pribadi Sandra Dewi mendadak jadi sorotan pasca penetapan status tersangka suaminya, Harvey Moeis oleh Kejaksaan Agung.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024