Sofyan: Transaksi Repo PNM Risiko Bisnis

VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil menilai piutang repo PT PNM Investment Management kepada kelompok usaha Bakrie sekitar Rp 700 miliar merupakan risiko bisnis yang lazim terjadi.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Piutang repo tersebut terdiri atas PT Bakrie Capital Indonesia sekitar Rp 500 miliar dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Rp 203 miliar.

"Kami sudah memanggil manajemen PNM dan mereka mengatakan itu bisnis normal," ujar Sofyan Djalil di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu 4 Februari 2009.

Menurut Sofyan yang mengutip pernyataan manajemen PNM, pihak Bakrie telah menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan utang tersebut. Namun, pihaknya akan mengkaji kembali jika terjadi kerugian akibat kesalahan manajemen dalam proses pembelian repo.

"Kalau ada kerugian, kami akan melihatnya. Dalam bisnis itu ada untung dan rugi. Yang penting prosesnya," ujarnya.

Dia menambahkan, pembelian repo harus dilakukan melalui proses tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dan sesuai kaidah bisnis. Jika terjadi faktor eksternal yang membuat BUMN mengalami kerugian, hal itu merupakan risiko bisnis. “Yang penting tidak boleh ada moral hazard,” kata Sofyan.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Sebelumnya, Direktur Bakrie & Brothers, Dileep Srivastava, mengatakan, total pinjaman perseroan kepada PNM Investment Management sebesar Rp 231,81 miliar.

Namun, perseroan telah membayar Rp 28 miliar pada Januari 2009, sehingga sisa utang Bakrie & Brothers kepada PNM Rp 203 miliar.

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras
Ibu menyusui

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Menjaga keseimbangan nutrisi dan asupan makanan sangat penting bagi ibu menyusui. Karena kualitas dan kuantitas ASI (Air Susu Ibu) dapat dipengaruhi beberapa faktor.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024