Profil Para Wajah Baru Pertamina

VIVAnews - Pejabat baru Pertamina akan dilantik pukul 15.00 WIB, Kamis 5 Februari 2009 ini. Beberapa merupakan orang dalam Pertamina, dan sebagian lagi orang luar BUMN tersebut. Siapa dan bagaimana track record mereka?

Karen Agustiawan
Pemerintah menetapkan Karen sebagai direktur utama Pertamina. Ia akan menggantikan Ari Soemarno yang menjabat sejak 2006 lalu. Karen lahir di Bandung, 50 tahun silam dan mengawali karirnya sebagai commercial manager for consulting and project management Halliburton Indonesia. Halliburton merupakan perusahaan jasa perminyakan asal Amerika Serikat.

Saat masuk Pertamina, lulusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung ini, menjadi staf ahli direktur utama bidang hulu Pertamina. Pada 5 Maret 2008, Kementerian Negara BUMN melantik Karen sebagai direktur hulu Pertamina menggantikan Sukusen Soemarinda.

Pelantikan ini bersamaan dengan Rukmi Hadihartini sebagai direktur hulu menggantikan Suroso Atmomartoyo, dan Waluyo sebagai direktur umum dan sumber daya manusia menggantikan Soemarsono.

Omar S Anwar

Omar ditunjuk sebagai orang nomor dua di Pertamina. Omar dianggap menguasai bisnis. Sebelum terpilih, Omar merupakan Presiden Direktur PT Rio Tinto Indonesia. Jabatan yang diembannya sejak Agustus 2008 lalu.

Orang awak ini pernah menghabiskan waktu hampir sembilan tahun di PT Bank Mandiri Tbk. Ia bergabung dengan pelat merah ini pada tahun 1999. Sejumlah jabatan pernah dipegangnya sepertiSenior Vice President bidang Product and Business Development,Senior Executive Vice President (Retail and Commercial Banking), Senior Executive Vice President Consumer Banking, Managing Director Consumer Banking, dan Director Consumer Finance.

Sebelum masuk ke bank pemerintah itu, Omar berkarir diĀ  Citibank NA pada 1991 hingga 1998. Ia juga pernah bergabung dengan PT Bimantara Citra Tbk di tahun 1998 sebagai Deputy Director Corporate Finance. Di tahun yang sama ia menduduki Vice President Consumer Banking ABN Amro di tahun 1998.

Sebelum menapak di posisi-posisi strategis, Omar yang menyelesaikan studi Bachelor of Science bidang Akuntansi di Universitas Maryland (1980), Master of Business Administration di bidang Keuangan di Universitas George Washington (1982), di awal karirnya pernah menjadi akuntan dan analis di industri minyak dan gas di RMHI di Houston, Texas dan PT Huffco Indonesia.

Humayunbosha Somiadiredja
Humayun akan melengkapi posisi komisaris yang kini sudah diisi empat orang. Humayun dianggap paham sektor hulu. Ia menempuh pendidikan formal di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan meneruskan studi ke Business School, San Fransisco State University dan Executive Development Program, Columbia University.

Pada tahun 2000-2004, ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Caltex Pasific Indonesia sebelum kemudian digantikan oleh Baihaki Hakim, dan kemudian menjadi komisaris di perusahaan itu. Humayun yang kini pengajar di Pasca Sarjana FE-UI juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Star Energy Supramu Santosa.

Gita Wirjawan

Menneg BUMN Sofyan Djalil mengandalkan Gita yang mengerti seluk beluk keuangan di jajaran komisaris. Gita dikenal luas di kalangan pelaku industri keuangan di Indonesia.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

Sebagai seorang bankir investasi, namanya sering muncul sebagai kandidat ketika ada perombakan di perusahaan negara. Misalnya, saat direksi Bank Mandiri akan diganti.

Gita yang pernah menjadi Presdir JP Morgan Indonesia, belum lama ini menggawangi lahirnya PT Ancora Recources. Ia juga pernah meniti karir di PT Humpuss dengan jabatan direktur.

Sony Sumarsono
Sony termasuk yang mewakili orang dalam Pertamina. Ia pernah menjabat sebagai direktur umum dan sumber daya manusia di perusahaan minyak terbesar Indonesia ini. Pemerintah kini menunjuknya sebagai komisaris.

Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024