Sri Sultan Sedikit Melunak

VIVAnews - Calon presiden dari Partai Republikan, Sri Sultan Hamengku Buwono X tiba-tiba melunak. Biasanya, Raja Yogya itu bersikukuh mendaulatkan diri sebagai calon presiden. Tapi tidak kali ini.

"Posisi cawapres (calon wakil presiden) tidak apa-apa. Tidak diposisi itu juga tidak apa-apa," ujar Sri Sultan Hamengku Buwono usai Rapat Dengar Pendapat Umum di Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Kamis 5 Februari 2009.

Pernyataan Sultan itu terkait banyaknya survei yang justru memosisikan dirinya sebagai calon wakil presiden, bukan calon presiden. Kendati demikian, dalam beberapa kali wawancara Sri Sultan masih teguh pada pendirian bahwa dirinya adalah calon presiden, bukan wakil presiden.

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Pernyataan Sultan ini mulai agak melunak setelah Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan. Dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan itu, nama Sri Sultan disebut-sebut sebagai kandidat kuat pendamping Megawati sebagai calon wakil presiden. "Kenapa itu jadi persoalan?" ujar Sri Sultan.

Usai rapat paripurna di DPRD Provinsi Yogyakarta, Sabtu 20 Desember 2008, Sultan pun mengatakan, "Saya deklarasi untuk menjadi calon presiden, bukan untuk menjadi wakil presiden."

Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024