Orang Luar di Pertamina, Sinyal Privatisasi

VIVAnews - Masuknya orang-orang dari luar di tubuh jajaran direksi dan  komisaris PT Pertamina (Persero) dianggap sinyal perusahaan minyak terbesar di Indonesia itu akan menuju privatisasi.

"Ini jelas sinyal privatisasi," ujar pengamat politik ekonomi Ichsanuddin Noorsy  dalam dialog bertajuk "Pertamina antara Bisnis dan Politis" di Warung Daun Pakubowono, Jakarta, Sabtu, 7 Februari 2009.

Menurut Noorsy, dugaan ini dibuktikan dengan prediksi berbagai pihak bahwa dalam  pergantian direksi Pertamina banyak intervensi pemerintah. Ia menuturkan dengan masuknya orang luar hanya akan mengacaukan Pertamina sehingga perusahaan itu akan semakin lemah. "Ke depan pendapatannya bisa terus menurun hingga hancur, lalu bisa dijual murah," Noorsy memprediksi.

Kamis lalu, pemerintah baru saja mengubah jajaran direksi di tubuh perusahaan minyak itu. Jabatan direktur utama yang semula dipegang Ari H Soemarno diserahkan kepada Karen Agustiawan yang semula direktur hulu Pertamina.

Karen didampingi  Omar S Anwar, orang nomor satu di PT Rio Tinto Indonesia. Selain Omar, di jajaran komisaris, pemerintah juga mengangkat Gita Wirjawan, mantan Presdir JP Morgan Indonesia, Humayunbosha yang mantan petinggi Caltex dan Sony Sumarsono mantan direksi Pertamina.

Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis
Pemain Timnas Indonesia U-23 rayakan gol

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23

Catatan sejarah ditorehkan Timnas Indonesia U-23. Armada Shin Tae yong memastikan tiket ke semifinal Piala Asia U 23 2024 usai menyingkirkan Timnas Korea Selatan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024