Agung: Itu Pertanggungjawaban pada Masyarakat
VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Agung Laksono memberikan apresiasi pada pemerintah dalam hal ini Markas Besar Kepolisian Indonesia dengan rencana pencopotan dua petinggi polisi di Sumatera Utara. Mereka adalah Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna dan Kepala Polisi Kota Besar Medan, Komisaris Besar Aton Suhartono.
"Saya anggap itu sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat. Itulah kalau ada kealpaan dan sebagainya," kata Agung usai menerima penghargaan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) Voice of Palestine di Jakarta, Sabtu 7 Februari 2009.
Meski demikian, tegas politisi dari Fraksi Partai Golkar itu, pencopotan pejabat tidak boleh menghentikan investigasi aksi anarkis di kantor DPRD Sumatera Utara yang menewaskan salah satu kader Partai Golkar, Abdul Aziz Angkat itu. "Harus dicari siapa aktor intelektual di balik demonstrasi ini supaya tidak terulang lagi kejadian seperti ini," tukasnya.
Ia merasa prihatin dengan meninggalnya Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Aziz Angkat dalam aksi demonstrasi yang berujung anarkis itu. "Meskipun sudah dicopot, saya minta kasus ini terus diusut," tambahnya.
Tewasnya Abdul Aziz berawal dari aksi massa yang menuntut berdirinya Provinsi Tapanuli Selasa 3 Januari 2009. Abdul hendak dibawa menuju mobil untuk dilarikan, massa datang lebih banyak.
Cacian, makian, dan lemparan botol plastik diarahkan pada Aziz. Pukulan pun diterima politisi Golkar itu. Aziz lalu pingsan dan dibawa lari ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong lagi, dia tewas di rumah sakit. Menurut versi polisi, dia kena serangan jantung.