Pembangunan Infrastruktur

Biaya Konsultan 30%, Proyek Dibatalkan

VIVAnews - Deputi Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana Dedi S Priatna mengatakan akan membatalkan usulan proyek jika jasa konsultan yang digunakan dialokasikan 30 persen dari porsi anggaran proyek. Angka sebesar itu dianggap tidak wajar.

"Jasa konsultan memang selalu terlibat dalam pembiayaan infrastruktur, tapi akan saya batalkan kalau sampai 30 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa 10 Februari 2009.

Menurut Dedi jika jasa konsultan terlalu tinggi, dikhawatirkan ada unsur manipulasi (mark up). "Konsultan itu nilainya standar, kalau untuk pekerjaan biasa tidak lebih dari 10 persen, mungkin bisa dikisaran 8-9 persen," ujarnya.

Sementara itu jika nilai proyek menggunakan teknologi tinggi, jasa konsultan paling tinggi 20 persen. "Jadi kami terapkan agar bisa dana konstruksi itu 85-90 persen agar hasilnya optimal," ujarnya. Selebihnya, porsi terbesar anggaran proyek ditempatkan untuk konsultan desain dan supervisi.

Sekadar diketahui secara keseluruhan peringkat daya saing infrastruktur Indonesia berada di peringkat ke-55 dari total 134 negara. Peringkat ini tercatat dalam World Competitiveness Report 2008-2009.

Posisi Indonesia ada di peringkat ke 55, di bawah Thailand dan Malaysia. Hal terjadi karena Indonesia tidak memiliki road map yang jelas dan kebijakan yang mendukung.

Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru
Syifa Hadju

Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu

Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024