Gedung Putih dan Kongres Sepakati Stimulus

VIVAnews - Kongres dan Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya sepakat menetapkan program stimulus ekonomi setelah melalui negosiasi selama lebih dari 24 jam, Rabu malam 11 Februari 2009 waktu Washington DC (Kamis pagi WIB).

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa

Namun, nilai dana yang disepakati kedua pihak untuk menciptakan jutaan pekerjaan dan membawa AS keluar dari resesi lebih rendah dari perkiraan, yaitu US$790 miliar. Dua hari lalu, Senat menyepakati dana US$838 miliar, sedangkan dua pekan lalu Dewan Perwakilan Rakyat hanya menyepakati US$ 819 miliar.

Padahal, kubu pemerintah di Gedung Putih sebelumnya memproyeksikan program stimulus membutuhkan dana lebih dari US$900 miliar. Kendati demikian, baik pemerintah maupun Senat dan DPR di Kongres menyepakati angka di bawah US$800 miliar saat kebutuhan untuk mengucurkan dana kian mendesak. 

Maka, dalam beberapa hari mendatang, Presiden Barack Obama akan menandatangani program stimulus ekonomi untuk menjadi undang-undang. Mendengar kesepakatan itu, Obama langsung menyatakan bahwa program stimulus kali ini akan "menyelamatkan sekaligus menciptakan lebih dari 3,5 juta pekerjaan dan membawa ekonomi bangsa kita kembali ke jalur yang sebenarnya."

Selain menciptakan banyak lapangan kerja, program stimulus juga akan memberi keringanan pajak dan biaya layanan kesehatan bagi warga kelas menengah. "Lebih dari sepertiga undang-undang [stimulus] ini dialokasikan sebagai insentif pajak untuk keluarga kelas menengah dan memangkas pajak bagi 95 persen dari para pekerja di Amerika," kata Harry Reid, Pemimpin Mayoritas Senat, didampingi  para politisi dari Partai Demokrat dan Republik.

Selain itu, Ketua DPR Nancy Pelosi, juga mengungkapkan bahwa stimulus juga akan memperbaiki sektor pendidikan. Dana stimulus ekonomi juga akan dipakai untuk layanan kesehatan dan kesejahteraan sosial yang kini kian diperlukan rakyat yang saat ini tak lagi memiliki penghasilan di tengah resesi.
 
Sekitar US$250 juta dari nilai anggaran akan dipakai untuk pembiayaan Jaring Pengaman Sosial dan tunjangan untuk kaum veteran dan penyandang cacat. Sisa dana dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan serta kampanye ramah lingkungan di sektor properti sekaligus upaya mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak pada pihak asing.

Namun kalangan politisi dari Partai Republik mengritik dukungan dana stimulus pemerintah dalam jumlah besar. "Tampaknya kaum Demokrat telah membuat program yang buruk itu lebih buruk lagi dengan mengurangi keringanan pajak bagi para keluarga pekerja demi membiayai belanja pemerintah yang tak ada gunanya," kata anggota DPR dari Partai Republik, John Boehner. (AP)

Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi
Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024