VIVAnews - Penjualan sukuk ritel tergolong sukses. Terbukti pelaksanaan penawaran sukuk ritel yang dimulai sejak 30 Januari 2009 sampai dengan 20 Februari 2009 mampu mengumpulkan dana Rp 5,5 triliun. Istimewanya tidak hanya swasta yang membeli, ibu-ibu rumah tangga pun tercatat masuk sebagai deretan investor yang membeli sukuk ritel seri SR001 itu.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Rahmat Waluyanto memaparkan sekitar 2.432 investor adalah ibu rumah tangga. Mereka ini menempati 17 persen dari total seluruh investor. Total nilai pembelian sukuk pun mencapai Rp 606 miliar atau 10,91 persen dari total dana yang diserap.
"Kami cukup bangga karena investasi ini ternyata menarik banyak kalangan termasuk ibu-ibu," ujar Rahmat di Kantor Kementrian Bidang Koordinator Bidang Perekonomian, Senin 23 Februari 2009.
Investor lain yang membeli penawaran ini adalah Pegawai Swasta sebanyak 3.079 orang, PNS sebanyak 3.518 orang, TNI-Polri 60 orang dan Wiraswasta sebanyak 1.984 orang dan dari kelompok lainnya 3.222 orang. Total invetor dalam penerbitan sukuk ritel perdana mencapai 14.295 orang.
Untuk profil Pemesan sukuk ritel (SR001) secara keseluruhan 6.548 orang atau 45,8 persen memesan dengan satuan pembelian dibawah Rp 100 juta. Sisanya pemesan yang membeli di kisaran Rp 500 juta sampai Rp 3 miliar.
Sedang untuk sebaran pemesan dari 13 agen penjual mencakup wilayah Indonesia bagian barat kecuali DKI Jakarta sebanyak 51,65 persen, DKI Jakarta 41,53 persen, Indonesia bagian tengah 4,41 persen dan Indonesia bagian timur sebanyak 2,41 persen.
Sukuk ritel dengan kode SR-001 ini adalah sukuk ritel pertama yang diterbitkan Pemerintah melalui Departemen Keuangan. Sukuk ritel ini memiliki tingkat kupon 12 persen dengan tanggal penerbitan 25 Februari 2009 dan jatuh tempo pada 25 Februari 2012. Pembayaran imbalan oleh Pemerintah dilakukan setiap tanggal 25 setiap bulan dimulai pada 25 Maret 2009.
ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah
Setidaknya 20 pejuang dari Liwa al-Quds, sebuah kelompok bersenjata Palestina yang mendukung tentara Suriah, tewas ketika bus mereka disergap oleh militan tak dikenal.
