Prediksi

IHSG Tergantung Bursa Regional

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat, 27 Februari 2009, masih mengacu pada pergerakan bursa regional maupun global.

"Bursa Wall Street tetap jadi acuan pelaku pasar modal," kata Andrew Sihar, analis PT Reliance Securities Tbk kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 26 Februari 2009.

Andrew memproyeksikan, IHSG pada perdagangan akhir pekan ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.275 dan batas atas (resistance) di level 1.315.

Pada transaksi Kamis, indeks ditutup terkoreksi di level 1.290,32 atau turun 9,79 poin (0,76 persen) dari perdagangan Rabu, 25 Februari 2009, yang berakhir menguat 4,24 poin (0,33 persen) ke posisi 1.300,11.

Di bursa Asia ditutup bergerak variatif. Hang Seng Index melemah 110,14 poin atau 0,85 persen ke posisi 12.894,94, Nikkei 225 turun 3,29 poin (0,04 persen) ke level 7.457,93, dan Straits Times Singapura terangkat 0,65 poin atau 0,04 persen menjadi 1.617,44.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 88,81 poin atau 1,22 persen ke level 7.182,08. Indeks Nasdaq turun 33,96 poin atau 2,38 persen menjadi 1.391,47 dan S&P 500 terkoreksi 12,07 poin atau 1,58 persen di posisi 752,83.

Menurut Andrew, seharusnya pergerakan indeks Jumat berpeluang menguat lagi. Sebab, berita adanya stimulus di sektor perbankan yang bisa menjadi pemicu penguatan bursa Eropa bakal berpengaruh positif pada indeks regional. Termasuk, pasar modal dalam negeri. "Apalagi secara teknis, IHSG berpotensi naik lagi setelah dua hari terakhir terkoreksi," ujarnya.

Dia mengakui, pergerakan bursa Wall Street (Dow Jones) tetap diantisipasi pelaku pasar, sehingga bila bursa Amerika tersebut ditutup negatif lagi Jumat dini hari sepertinya peluang penguatan indeks akhir pekan kecil. "Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung melemah turut menjadi acuan pemodal," kata Hendri.

Pengamat pasar modal Ukie Jaya Mahendra juga berpendapat, IHSG Jumat bergerak mendatar (sideways) cenderung menguat, meski sampai akhir bulan ini belum ada sentimen positif. "Makanya lucu, Kamis pasar kita turun sedangkan regional naik," ujarnya.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

Dia menambahkan, pemicu peluang indeks akhir pekan ini menguat kembali adalah pembalikan arah positif (technical rebound) saham-saham komoditas dan perbankan. "Jadi, meski bergerak sideways potensinya menguat dengan kisaran level 1.281-1.312," kata Ukie.


Rekomendasi Saham
Andrew menyarankan, hindari dulu saham-saham yang memiliki utang dalam bentuk mata uang dolar dengan nilai yang besar. "Tapi, bila rupiah menguat boleh ambil posisi di saham-saham itu," tuturnya.

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini

Ukie merekomendasikan, akumulasi saham komoditas dan perbankan, yaitu PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). "Tapi saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga boleh, terkait rendahnya biaya transportasi yang bisa meningkatkan nilai jual produk perseroan," ujarnya.

Menpora Dito bertemu dengan Menteri Pendidikan UEA Ahmad Belhoul Al Falasi

UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027

Menpora Dito bertemu dengan Menteri Ahmad Belhoul yang menyampaikan dukungan dari UEA kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA. 

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024