VIVAnews - Harga minyak mentah dunia terus naik hingga menyentuh level US$ 45 per barel, setelah pemerintah Amerika Serikat menyatakan stok bensin menipis.
Pada perdagangan di Nymex semalam, harga minyak Ligh Sweet pengiriman April ditutup menguat ke US$ 45,22 per barel. Namun pada perdagangan Jumat 27 Februari 2009, pukul 09.29 WIB, harga minyak jenis itu turun 74 sen menjadi US$ 44,48 per barel.
Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika pada Rabu lalu menyatakan, stok bensin turun hingga 3,4 juta barel menjadi 215,3 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 10 Februari. Sedangkan pasokan bahan bakar sulingan, yang mencakup minyak pemanas, naik 0,8 juta barel ke 141,6 juta barel.
Dalam laporan EIA, permintaan bensin untuk kendaraan dalam empat pekan terakhir telah meningkat 1,7 persen dari periode yang sama tahun lalu, rata-rata 9 juta barel per hari.
Meski demikian, stok minyak mentah Amerika naik 350,6 juta barel menjadi 351,3 juta berel. Stok ini di atas rata-rata stok mingguan.
Selain itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) kembali menurunkan produksinya. Langkah ini juga turut menyumbang kenaikan harga minyak.
11 anggota OPEC yang terikat kuota memotong pasokan 3,8 persen menjadi 25,3 juta barel per hari pada Februari. Pasokan minyak dari OPEC turun dari 26,3 juta barel per hari pada Januari.
Dalam perdagangan di Nymex yang lain, harga minyak pemanas naik 0,23 sen manjdi US$ 1,29 per galon, bensin justru turum 1,79 sen menjadi US$ 1,282 per galon. Harga gas alam naik 3,4 sen menjadi SU$ 4,11 per seribu kaki kubik, serta harga emas turun US$ 1,40 ke US$ 941,20 per troy ounce (31,10 gram). [UPI]