Timur Tengah Minati Saham Antam

VIVAnews - Investor Timur Tengah dikabarkan berminat membeli saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melalui pasar sekunder maupun mayoritas pemegang saham perseroan.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Menurut sumber, kabarnya investor Arab tersebut saat ini sedang memanfaatkan momentum pembelian kembali (buy back) saham ANTM melalui konsorsium asing untuk ikut masuk daftar pemegang saham. "Kabarnya, pihak Timur Tengah itu juga bernegoisasi dengan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas," jelas sumber.
 
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Bimo Budi Satryo mengatakan, tidak menutup kemungkinan dibelinya saham perseroan oleh investor Arab. Sebab, tidak ada pelarangan pembelian saham melalui pasar sekunder. "Mungkin saja mereka masuk lewat pasar. Tapi, kalau ada negoisasi dengan pemegang saham, kami belum dengar," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2008.
 
Per 30 September 2008, Negara Republik Indonesia masih memiliki saham berkode ANTM sebesar 65 persen dan sisanya publik 35 persen.

Pada perdagangan sesi pertama Senin, ANTM ditutup menguat Rp 70 di level Rp 1.230.

Menurut analis PT Reliance Securities Andrew Sihar, bakal masuknya investor Timur Tengah akan berpengaruh positif pada pergerakan saham jangka pendek. Namun, untuk kinerja ANTM tidak akan terpengaruh langsung. Sebab, perlambatan ekonomi dan pergerakan harga komoditas seperti baja dan nikel menjadi acuan utama bisnis perseroan. "Jika benar investor Arab ikut buy back, pengaruhnya hanya  untuk jangka pendek," ujarnya.

Pada semester pertama 2008, perseroan mencatat penjualan bersih Rp 2,09 triliun dan laba bersih mencapai Rp 675,39 miliar.

Ketua Srikandi PPDI, Nunun Daradjatun Donor Darah

Kasus DBD Naik, PPDI Minta Perempuan RI Ikut Donor Darah

Peringati Hari Kartini, Srikandi Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) mengajak ratusan perempuan melakukan aksi donor darah untuk kemanusiaan, di Sekolah polisi Wanit

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024