Bosowa Targetkan Laba Bersih Rp 450 Miliar

VIVAnews - PT Semen Bosowa memperkirakan laba bersih perusahaan hingga akhir tahun mencapai sekitar Rp 450 miliar dengan pendapatan Rp 1,5 triliun. Perseroan juga masih mengkaji waktu yang tepat untuk melakukan penawaran perdana umum (IPO) saham mengingat kondisi pasar modal yang tidak mendukung.

"Kami perkirakan EBITDA perusahaan mencapai 30 persen," ujar Direktur Utama Bosowa Corporation Erwin Aksa, usai konferensi pers penyelenggaraan World Islamic Economics Forum (WIEF) di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin 20 Oktober 2008.

Menurut Erwin, Semen Bosowa tahun ini bakal memproduksi semen 2,5 juta ton yang berasal dari dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan dan Batam. Hingga akhir September, perusahaan telah memproduksi semen sebanyak dua juta ton.

Dari total produksi semen sebanyak 2,5 juta ton, perusahaan memasarkan 98 persen untuk kebutuhan domestik dan sisanya memasok kebutuhan Timor Leste. "Pangsa pasar kami untuk kebutuhan lokal baru 5 persen," ungkap dia.

Erwin menargetkan, produksi Semen Bosowa dalam empat tahun mendatang bakal meningkat menjadi lima juta ton. Perusahaan optimistis pangsa pasar semen domestik dan luar negeri masih besar, terutama Cina yang memiliki pabrik-pabrik tua. "Keperluan domestik mereka cukup besar, apalagi banyak pabrik tua yang harus direnovasi," ungkapnya.

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'
Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024