Trade Expo Indonesia Ke-23

SBY: Pacu Tiga Sektor

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan perlunya percepatan tiga sektor untuk mendapatkan devisa yang tinggi. Ketiganya adalah pariwisata, ekonomi kreatif, dan tenaga kerja
Indonesia di luar negeri.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

"Ketiganya masih berpotensi besar untuk meningkatkan devisa," kata  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada sambutan pembukaan Trade Expo Indonesia 2008 di Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Selasa, 21 Oktober 2008.

Menurut Yudhoyono, yang harus dilakukan di antaranya pengembangan kebijakan menuju ke arah tersebut. Termasuk, menghilangkan ekonomi biaya tinggi dan pembenahan regulasi.

Bagi SBY, Indonesia sekarang mempunyai tantangan untuk tetap menjaga permintaan dunia akan produk dalam negeri. "Sangat tepat Menteri Perdagangan mengambil tiga kebijakan untuk memastikan kita punya peluang di pasar internasional," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan tiga kebijakan utama yang akan ditempuh pemerintah. Di antaranya,
menjaga daya saing dengan fasilitasi ekspor, menjamin pasar ekspor tetap terbuka salah satunya dengan diversifikasi produk, dan mengamankan serta menstimulan pasar dalam negeri.

Yudhoyono mengaku bangga pada surplus perdagangan sebesar Rp
5,6 miliar yang terjadi pada periode Januari - Agustus 2008. Data ekspor periode tersebut tercatat sebesar Rp 95,4 miliar dan nilai impornya sebesar Rp 89,8 miliar.

Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Sedangkan komposisi impor, tambah SBY, terdiri dari impor bahan baku penolong sebesar 78,3 persen, barang modal (15 persen), dan barang konsumsi (6,8 persen). "Yang patut dibanggakan selain itu juga angka pertumbuhan ekonomi di atas 6 perseb selama tujuh kuartal berturut-turut," ujarnya.

Yudhoyono juga menilai perlunya menjaga neraca pembayaran tetap seimbang dengan memelihara keseimbangan ekspor dan impor. Keseimbangan neraca pembayaran, kata dia, dapat menjaga nilai tukar yang tepat sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi. "Suksesnya TEI dapat diartikan bahwa produk Indonesia masih
diinginkan di pasar internasional," jelasnya.

Ilustrasi mata uang Jepang

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki menyatakan, akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan pasar mata uang yang berlebihan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024