Penemuan Bom di Kelapa Gading

Jaringan Kelapa Gading sampai Singapura

VIVAnews - Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) menduga pemilik bahan peledak di Kelapa Gading  memiliki jaringan hingga ke Singapura. Mereka umumnya terdiri atas sejumlah kelompok garis keras.
  
"Kelompok-kelompok garis keras tersebut berkolaborasi melakukan tindakan terorisme di Indonesia," jelas Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Sulistyo Ishak kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu 22 Oktober 2008. Kelompok-kelompok itu, kata Sulistyo, diantaranya adalah Jamaah Islamiyah, Jundullah, Kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Jakarta. Mereka bekerjasama dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Singapura.  Dugaan ini,kata Sulistyo, berdasarkan penelitian Detasemen Khusus (Densus) Mabes Polri selama ini.

Sulistyo menjelaskan salah satu tersangka yang ditangkap di Palembang pada Juli 2008, Hasan alias Taslim, merupakan anggota dari Kelompok Islam Indonesia yang bermarkas di Singapura.Si Taslim  merupakan lulusan Camp Al Qaedah Afrganistan. Diduga dia terkait dengan kelompok pemilik bahan peledak di Kelapa gading.

Dalam penangkapan lima tersangka kasus terorisme, Selasa 21 Oktober 2008, Mabes Polri telah menyita sejumlah senjata dan bahan peledak.  Barang bukti yang dimaksud Sulistyo adalah satu unit pistol model NP 17 kaliber 9 mm, dua unit Magazen, 27 butir peluru 9 mm, satu unit laras senjata, 2.675 gram serbuk coklat sejenis TNT dalam jirigen putih, dan satu unit peredam. "Selain itu juga menyita printed circuit board," jelas dia. Rangkaian eletronik itu, jelasnya, merupakan rangkaian sistem kerja elektronik bom. 

Rangkaian elektronik kelompok Kelapa Gading itu, sama dengan rangkaian yang disita dari kasus Taslim di Palembang, Juli lalu.

Sulistyo juga mengatakan kelima tersangka itu terlibat dalam berbagai aksi terorisme seperti, penembakan Brimob di Loki, perlawanan bersenjata dengan tim Mabes Polri pada 22 Januari 2007 di Poso pada saat penangkapan buronan. Selain itu, para tersangka juga terlibat dalam kepemilikan senjata api, bahan peledak, cairan kimia, dalam rangka penyiapan kegiatan teroris di Indonesia.

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan
Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024