Nestapa Sang Mantan Raja

VIVAnews – Gyanendra kini menjadi mantan raja yang paling nestapa di dunia. Sejak Nepal berganti identitas menjadi republik akhir Mei lalu - setelah lebih dari 300 tahun berstatus kerajaan - Gyanendra pun tak lagi dipandang sebagai raja dan terusir dari istana.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

Setelah menjadi warga biasa, nasib Gyanendra malah tak menentu. Jangankan bersantai di hotel mewah atau pesiar ke luar negeri, bayar tagihan listrik di rumahnya pun dia tak mampu.   

Semasa menjadi raja, Gyanendra boleh menikmati segala fasilitas semaunya, termasuk layanan sambungan listrik, secara cuma-cuma. Namun sejak masuk kelompok bernama rakyat, Gyanendra harus membayar apapun yang dia nikmati. 

Buktinya, kediaman sang mantan raja beserta segenap keluarganya mulai awal November 2008 terancam gelap gulita di malam hari. Itu karena Perusahaan Listrik Negara Nepal (NEA) akan memutus aliran listrik ke semua kediaman Gyanendra dan keluarganya dalam jangka waktu 15 hari apabila mantan keluarga kerajaan tersebut tidak dapat melunasi tagihan listrik.  

Tunggakan listrik untuk 22 istana dan bungalo yang belum dibayar oleh Gyanendra dan saudara-saudaranya total berjumlah 77,7 juta rupe atau sembilan miliar rupiah lebih. Itu sudah termasuk denda sejumlah 12,5 juta rupe atau senilai lebih dari satu miliar rupiah.

Mantan keluarga kerajaan yang digulingkan pertengahan tahun ini masih memiliki banyak istana dan bungalow di ibukota Nepal, Kathmandu, dan beberapa tempat lain di negeri yang terletak di kaki pengunungan Himalaya tersebut. Hingga saat ini belum ada tanggapan dari Gyanendra maupun keluarganya soal ancaman keputusan NEA. Belum ada keterangan kapan mereka akan membayar tagihan atau kediaman mana yang akan mereka lunasi listriknya terlebih dulu.

“Kami telah memberi waktu 15 hari untuk membayar tagihan,” kata pejabat teras NEA, Deepak Prasad Upaddhyay, seperti dikutip dari BBC. “Jika mereka tidak membayar, kami akan menghentikan pasokan listrik ke tempat mereka,” lanjut Upaddhyay.

Menurut harian Kathmandu Post, Jumat, 24 Oktober 2008, Direktur Eksekutif NEA, Arjun Kumar Karki, mengambil keputusan tersebut tanggal 17 Oktober 2008. Tahun lalu, sebelum monarki Nepal digulingkan dan diganti menjadi republik, NEA telah mendesak pihak istana agar melunasi hutang. Namun, keluarga kerajaan tidak mempedulikannya.

Selain menghentikan aliran listrik bila tagihan tidak dilunasi Gyanendra dan keluarga dalam jangka waktu 15 hari, NEA juga akan mengambil mesin generator yang terpasang di istana. Surat tagihan telah dikirim kepada beberapa anggota keluarga mantan raja tersebut.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

Gyanendra menjabat sebagai raja Nepal dari tanggal 4 Juni 2001 hingga 28 Mei 2008, sebelum monarki Nepal resmi dibubarkan dan digantikan republik federal sekuler. Pada bulan Juni 2008 mantan raja berusia 61 tahun tersebut meninggalkan istana yang telah ditinggali keluarga dan leluhurnya selama lebih dari seratus tahun.

Kini, Gyanendra tinggal di salah satu rumah peristirahatan di pinggiran Kathmandu. 


Otto Hasibuan: Kami Minta Megawati Dipanggil di Sidang MK, Mau Enggak?
Persib Bandung vs Bhayangkara FC

1 Poin dari Markas Persib Cukup Membuat Bhayangkara FC Bersyukur

Persib Bandung berbagi poin dengan Bhayangkara FC dalam laga lanjutan Liga 1 2023/2024. Duel digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024