Morgan Stanley Kantongi Empat Mandat IPO

VIVAnews - Morgan Stanley Asia Indonesia telah mengantongi tiga sampai empat perusahaan dalam negeri untuk penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai US$500-600 juta. IPO tersebut diperkirakan dilaksanakan pada tahun depan.

Presiden Dikerktur Morgan Stanley Asia Indonesia Inghie Kwiek mengatakan, sektor komoditas, perbankan, konsumen, dan ritel masih sangat prospektif untuk IPO. "Tapi kami belum bisa menjelaskan nama-nama perusahaan yang akan IPO saat ini, karena itu sudah menjadi komitmen dengan klien," kata dia saat bertemu dengan Wartawan Pasar Modal di Plaza Bapindo, Jakarta, 27 Oktober 2008. 

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

Dia menambahkan, saat ini Morgan Stanley Asia Indonesia tengah bernegoisasi dengan perusahaan domestik lain yang berencana IPO.

Inghie menjelaskan, transaksi yang dikelola Morgan Stanley Asia Indonesia biasanya bernilai besar atau lebih dari US$200 juta. Namun, pihaknya juga menerima transaksi US$75-100 juta jika perusahaan dan rencana penawaran saham perdananya bagus.

Dia mengakui, selain IPO, Morgan Stanley Asia Indonesia juga tengah bernegoisasi dengan beberapa perusahan untuk penerbitan bligasi. Kebanyakan obligasi tersebut akan diterbitkan dalam bentuk dolar AS.

Inghie mengatakan, Morgan Stanley Asia Indonesia telah menerima lisensi dari otoritas pasar modal (Bapepam-LK) sebagai perusahaan sekuritas pada Juli 2008.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Pada tahap awal perseroan jelas dia, akan fokus pada pasar modal (market capital), serta akuisisi dan merger (merger and acquisition/MNA). "Indonesia memiliki sektor bisnis yang sangat kuat dan sumber daya manusia yang melimpah,"  kata Inghie.

Untuk itu, Inghie menegaskan, meski kondisi pasar saat ini kurang bagus,  Morgan Stanley Asia Indonesia tetap berkomitmen untuk berinvetasi jangka panjang di tanah air.

Dia menambahkan, selain di Indonesia, Morgan Stanley Group juga membuka kantor di negara lain dia Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam.  Namun, pasar terbesar di Asia Tenggara tetap Indonesia.

Inghie mengatakan, selain sebagai perusahaan investasi, Morgan Stanley Indonesia juga berpotensi mengembangkan bisnisnya di dalam negeri seperti real estate dan bisnis komoditas. "Sebagai contoh, Morgan Stanley Jepang telah memiliki bisnis perhotelan dan di kawasan Amerika Serikat memiliki lapangan terbang kargo," ujarnya.

Sebelumnya, Morgan Stanley Asia Indoensia pernah menjadi penasehat keuangan beberapa transaksi besar dalam negeri, seperti  IPO PT Adaro Energy Tbk (ADRO), penjualan saham Bank UOB Buana kepada United Overseas Bank of Singapura, serta merger PT Bank Lippo Tbk (LPBN) dan PT Bank Niaga Tbk (BNGA).

Bea Cukai beri izin tambah lokasi usaha

Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Produsen Tembakau Iris Ini

Perusahaan ini mengajukan penambahan lokasi baru ke Bea Cukai Yogyarta dan berhasil mendapatkan izin nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024