NAB Reksa Dana Turun Rp 15 Triliun

VIVAnews - Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana turun sebesar Rp 15 triliun menjadi Rp 75 triliun. Pada awal tahun ini, NAB reksa dana mencapai Rp 90-92 triliun.

Cha Eun Woo Nyanyikan Lagu-Lagu Album Entity Saat Fan Concert di Jakarta

Namun, penurunan tersebut karena nilai aset juga turun akibat kondisi pasar modal yang bearish. Penurunan NAB bukan karena penarikan dana besar-besaran (redemption).

Sementara itu, penarikan reksa dana pasar uang lebih banyak disebabkan oleh pengalihan ke instrumen deposito.
 
Pengamat pasar modal Fendi Susiyanto mengatakan, penarikan dana pasar uang dilakukan karena instrumen tersebut lebih likuid, karena terdiri atas Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, dan surat utang bertenor kurang dari satu tahun.

Anak di Bawah Umur Diduga Dicabuli Saudara di Cengkareng, Begini Modusnya

Penarikan itu dilakukan karena keuntungan yang diberikan tidak terlalu kompetitif dengan bunga deposito yang tinggi.

"Hal inilah yang mendorong switching ke deposito," kata dia seusai acara yang digelar Certified Wealth Manager’s Association (CWMA) di Jakarta, Senin 27 Oktober 2008.
 
Menurut dia, redemption pada industri reksa dana merupakan hal yang wajar. Dalam kondisi saat ini, investor tengah merekomposisi portofolio investasinya.
 
Direktur Deutsche Bank Elwin Karyadi mengatakan, dengan penurunan indeks, investor reksa dana justru membeli produk reksa dana saham. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan NAB, meski nilai portofolio saham menurun.
 
Jika melihat NAB reksa dana saham sebesar Rp 40 triliun pada awal tahun, dengan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 52 persen seharusnya penurunan nilai NAB menjadi Rp 20 triliun.

"Namun, penurunannya hanya Rp 15 triliun, berarti ada pertumbuhan Rp 5 triliun. Banyak investor yang cerdik justru membeli reksa dana pada saat seperti ini," kata dia.

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian (Doc: AP Photo)

Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Hossein Amir-Abdollahian bertemu dengan Menlu Yordania, Ayman Safadi, pada Kamis, 18 April 2024, di New York.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024