Jelang Eksekusi Amrozi Cs

Deplu Minta Warga Asing Tak Perlu Khawatir

VIVAnews - Pemerintah Indonesia, melalui Departemen Luar Negeri, meminta masyarakat internasional untuk tidak khawatir akan kondisi keamanan di negeri ini jelang eksekusi mati trio pelaku kasus "Bom Bali I."  Pemerintah Indonesia  juga akan meminta penjelasan dari Australia, yang telah meminta warganya dalam bentuk saran kunjungan (travel advisory) untuk berpikir dua kali sebelum menyambangi Indonesia sebagai antisipasi atas ancaman teroris terkait dengan eksekusi Amrozi cs.

Demikian ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri Indonesia (Deplu), Teuku Faizasyah, di kantor Deplu di Jakarta, Senin pagi 3 November 2008. "Terkait dengan saran kunjungan (travel advisory) yang dikeluarkan Australia, di satu sisi merupakan kewajiban pemerintah mereka untuk ingatkan para warganya soal keamanan di negara lain. Kita bisa memahami pernyataan itu," kata Faizasyah. "Namun di sisi lain perlu kita sampaikan kepada masyarakat asing bahwa Indonesia tetap aman sehingga tidak perlu khawatir. Jaminan keamanan yang diberikan oleh Kepolisian Indonesia sudah cukup," lanjut Faizasyah.

Australia kembali mengeluarkan saran kunjungan mengenai Indonesia pada 24 Oktober 2008, atau tak lama setelah Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa eksekusi mati atas Amrozi, Ali Gufron dan Imam Samudra - yang bertanggungjawab atas "Bom Bali I" 12 Oktober 2002 - berlangsung pada awal November 2008. Menurut situs internet Departemen Luar Negeri Australia, warga "Negeri Kanguru" tersebut dianjurkan agar sementara waktu tidak pergi ke Indonesia, termasuk Bali, oleh karena "ancaman serangan teroris yang sangat serius."

Sayangnya, saran kunjungan itu tidak disampaikan secara resmi kepada Indonesia, sebagai negara target. Oleh karena itulah, menurut Faizasyah, Indonesia akan meminta pengertian dan kerjasama Australia menyangkut mekanisme travel advisory sehingga tidak berdampak buruk bagi citra negeri ini di masa depan.

Harapan itu akan coba disampaikan saat Indonesia dan Australia menggelar dua hajatan penting dalam waktu dekat di Jakarta. Pertama, pada saat kunjungan Ketua Parlemen Australia Harry Jenkins yang tiba hari ini dan juga pada acara perayaan hari jadi Australia-Indonesia Institute tanggal 4 November 2008. "Kendati itu merupakan forum kerjasama sosial, tapi bisa jadi terganggu dengan adanya travel advisory [dari Australia]. Maka kita akan bahas isu itu juga," kata Faizasyah.    

Sementara itu Faizasyah juga menyayangkan bahwa eksekusi trio pelaku Bom Bali tersebut terlalu diekspos media massa dan mengundang skenario beragam. Dia juga berharap masyarakat sudah siap secara psikologis menerima pelaksanaan hukuman mati trio pelaku Bom Bali.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024