Pengusaha Ritel Sambut Baik Penurunan Premium

VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyambut baik kebijakan pemerintah menurunkan harga premium sebesar Rp 500 per liter pada Desember mendatang.

Penasehat Aprindo Handaka Santosa mengatakan, dengan turunnya harga premium, kebutuhan masyarakat menjadi berkurang. Sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.

Jika daya beli masyarakat tumbuh, kata Handaka, pertumbuhan ekonomi bisa sedikit meningkat. "Saat daya beli naik, order barang meningkat, industri manufaktur jalan, barang-barang mentah juga laku. Dalam sistem itu perekonomian tumbuh," ujar dia, kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 7 November 2008.

Oleh sebab itu, kata dia, penurunan harga premium bisa menyokong pertumbuhan industri ritel. "Akan menyokong, meskipun tidak seberapa," kata Handaka.

Ia menargetkan pada 2009 nanti, industri ritel akan tumbuh 15 persen dibandingkan tahun ini. Bahkan, sebelum resesi Amerika terjadi, target pertumbuhan industri ini mencapai 20 persen. "Karena ada krisis global, kami revisi jadi 15 persen," katanya.

Dia berharap, pemerintah bisa memberi insentif lain, selain penurunan harga premium. Pembatasan impor barang-barang ritel juga akan menjadi pemicu pertumbuhan sektor ini.

"Kami sangat senang dengan pembatasan impor, hanya saja untuk impor barang yang di Indonesia ada. Tapi kalau barang yang di Indonesia tidak ada dibatasi, ini justru akan menjadi masalah," tutupnya.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran
Brigade al-Quds Brigade Tulkarm, Mohammad Jaber atau Abu Shujaa

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024