Saham Rontok, Asuransi Aman

VIVAnews - Industri asuransi umum/kerugian aman dari imbas kejatuhan harga saham. Sebagian besar premi nasabah diinvestasikan dalam deposito, bukan saham.

"Kita pastikan aman, jangan khawatir dan tidak ada yang perlu diwaspadai," tegas Ketua Asuransi Umum Cornelius Simanjuntak kepada VIVAnews, Senin 10 November 2008.

Dalam melakukan investasi, imbuhnya, pemerintah menetapkan ketentuan khusus untuk industri asuransi dengan formula-formula khusus. "Jadi saya pastikan kita aman-aman saja. Karena asuransi umum/kerugian lebih banyak menyimpan dana di deposito yang likuid," katanya.

Sebelumnya dalam diskusi mengenai krisis keuangan global di Dewan Perwakilan Daerah (DPD), masyarakat diminta mewaspadai industri asuransi dan dana pensiun, karena besar kemungkinan dua sektor finansial ini menginvestasikan dananya di saham.

Soal investasi industri asuransi, pemerintah sebelumnya menyatakan akan merevisi KMK No 424/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Revisi tersebut mencakup tiga hal, yaitu tentang pengelolaan dan penatausahaan dana jaminan, penambahan jenis investasi, dan batasan investasi di sebuah perusahaan asuransi.

Mengenai jenis investasi yang diperbolehkan bagi asuransi, pemerintah akan memasukkan instrumen syariah seperti obligasi syariah. Pemerintah juga akan mempertimbangkan permintaan industri agar batasan investasi bagi perusahaan asuransi ditingkatkan.

Berdasarkan peraturan saat ini, penempatan investasi perusahaan asuransi di satu pihak tidak boleh melebihi 25 persen dari total investasi, kecuali penempatan pada surat berharga yang diterbitkan pemerintah atau Bank Indonesia (BI) dan surat berharga yang dijamin pemerintah atau BI.

Ian Wright Sebut 2 Pemain Ini Dibutuhkan Arsenal untuk Taklukkan Bayern Munich, Siapa Mereka?
Toyota Prius 2024

Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota mengumumkan untuk melakukan penarikan kembali atau recall Prius terbaru.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024