Korupsi DepkumHAM

Marwan Minta Yusril Jangan Berdalih

VIVAnews – Kejaksaan Agung tetap yakin ada penyimpangan biaya akses sistem administrasi badan hukum (sisminbakum). Menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Marwan Effendi, dalih mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Yusril Ihza Mahendra bahwa biaya akses sisminbakum tidak termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tidak berdasar.

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

”Jangan berdalih, semua orang bisa bikin alibi. Lihat saja nanti di persidangan,” katanya di Gedung Kejaksaan Agung, Jalan Hasanuddin, Jakarta, Senin 17 November 2008.

Marwan juga meminta Yusril membuktikan ucapannya bahwa Depkum sudah berkoordinasi dengan Departemen Keuangan terkait sisminbakum. ”Koordinasi yang mana? Yang penting sekarang ini bukti tertulis, kalau cuma ngomong semua orang juga bisa,” katanya.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

Marwan meminta Yusril membaca Pasal 23A UUD 1945 yang mengatur semua bentuk pungutan harus diatur, apapun dalihnya. Meski proyek sisminbakum dialihkan ke Koperasi Pengayoman yang bekerjasama dengan PT Sarana Rekatama Dinamika (PT SRD), namun yang memungut tetap Depkum dan HAM. ”Tanpa delegasi dan kewenangan dari Depkum, tidak mungkin swasta berani memungut,” katanya.

Marwan menilai dari segi kelayakan, proyek sisminbakum sudah menyimpang dari aturan, termasuk aturan KUHPidana yang mengatur pejabat jangan seenaknya memungut. ”Tindak pidana itu,” katanya.

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur
Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024